Dengandibuatnya makalah seni musik ini merujuk latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka kami mempunyai tujuan sebagai berikut : 1. Mengetahui arti dari seni musik. 2. Mengetahui bentuk seni musik modern. 3. Mengetahui bentuk seni musik tradisional. 4. Mengetahui fungsi seni musik.
Indonesia terdiri dari banyak suku yang di setiap daerahnya menghasilkan produk kebudayaan yang beragam salah satunya adalah di bidang kesenian. Alat musik tradisional adalah salah satu budaya di bidang kesenian. Sebagai contoh, produk budaya di bidang kesenian adalah alat musik tradisional Sasando yang berasal dari pulau Rote, Nusa Tenggara Timur NTT. Memiliki beragam keunikan, Sasando merepresentasikan ciri khas dari daerahnya yaitu NTT. Berikut Munus telah merangkum informasi-informasi terkait dengan Sasando. Sejarah singkat Sasando Sejarah singkat SasandoFungsi SasandoBentuk SasandoCara memainkan SasandoJenis SasandoSasando Masa Kini Kesimpulan Sebagai alat musik tradisional yang berkembang di daerah Pulau Rote, terdapat sejarah unik dibalik terciptanya Sasando yang dipercaya masyarakat setempat. Dapat dikategorikan sebagai cerita rakyat, asal mulanya berasal dari Sangguana, seorang pria yang terdampar di suatu pulau. Sangguana lalu jatuh cinta pada Putri raja setempat dan berkeinginan untuk menikahinya. Mendengar hal tersebut membuat Sang Raja marah dan tidak terima kalau Sangguana menikahi putrinya. Oleh karena itu, raja memberi persyaratan kepada Sangguana jika memang tetap bertekad untuk menikahi sang putri. Syarat tersebut adalah dengan menyuruhnya untuk membuat alat musik yang berbeda dari yang lainnya. Dalam prosesnya, Sangguana mendapat mimpi tentang sebuah alat musik yang memiliki bentuk indah dan suara merdu. Alat musik tersebutlah yang nantinya menyatukan takdir antara Sangguana dan Putri, yang kemudian diberi nama Sasando atau Sasandu. Arti kata Sasandu sendiri berasal dari bahasa Rote yang bermakna “bergetar atau berbunyi”. Instrumen musik ini diketahui sudah ada sejak abad ke-7. Artikel Terkait Fungsi Sasando Alat Musik Sasando, Foto Oleh Negerikuindonesia. com Memiliki suara yang bervariasi dan bisa dimainkan dengan berbagai genre yang bukan elektrik, seperti musik tradisional dan pop, Sasando memiliki beberapa fungsi dalam permainannya. Beberapa fungsi alat musik tradisional ini adalah untuk mengiringi nyanyian, syair, tarian tradisional, serta menghibur keluarga yang berduka. Seiring dengan perkembangan zaman, bukanlah tidak mungkin alat musik tradisional ini memiliki fungsi yang lebih luas dari pertama kali diciptakan. Bentuk Sasando Bagian utama berbentuk tabung panjang yg terbuat dr bambu khusus dan diletakkan secara vertikal. Pada bagian atas dan bawah tabung, terdapat tempat untuk mengatur kencangnya dawai guna menghasilkan suara dengan nada yang sesuai. Pada tengah bambu tersebut diberi senda, yaitu penyangga yang berfungsi untuk mengatur tangga nada dan menghasilkan nada yang berbeda tiap petikan dawainya. Baca juga Gamelan Jawa Alat Musik Tradisional Nusantara Pada bagian luar yang berbentuk seperti cekungan adalah wadah resonansi yang dikenal dengan nama Haik. Haik tersebut terbuat dari anyaman daun lontar dan memiliki fungsi untuk tempat terjadinya proses resonansi dari bunyi yang dihasilkan dawai tersebut. Selain itu, dengan bentuk cekung dan warna yang khas membuat alat musik tradisional Sasando ini menjadi lebih cantik. Cara memainkan Sasando Sasando, Foto Oleh Mld. com Berbeda dengan instrumen musik lainnya, sasando dimainkan menggunakan kedua tangan dengan arah yang berlawanan ketika memetiknya. Hal itu dikarenakan dawai pada Sasando mengelilingi tabung yang terbuat dari bambu itu sehingga memainkannya harus dari dua sisi. Tangan kanan bertugas untuk memainkan akord sedangkan tangan kiri sebagai melodi atau bass. Ketika memainkan Sasando, dibutuhkan harmonisasi perasaan dan teknik yang kuat untuk menghasilkan nada yang pas dan merdu. Selain itu, keterampilan jari juga diperhitungkan karena hal tersebut sangat mempengaruhi suara yang dihasilkan. Serta, keterampilan jari sangat berguna untuk permainan dengan tempo yang cepat. Jenis Sasando Berdasarkan perkembangannya, Sasando dibagi menjadi dua jenis. Yang pertama adalah Sasando tradisional yang dimainkan tanpa menggunakan alat elektronik seperti amplifier atau akustik. Yang kedua adalah Sasando modern yang dapat dimainkan dengan alat elektronik yang mana hal tersebut berkebalikan dengan Sasando tradisional. Biasanya jenis Sasando modern ini dimainkan di panggung besar atau pertunjukan modern lainnya. Sedangkan jenis Sasando berdasarkan suaranya dibagi menjadi empat. Sasando engkel yang memiliki 28 dawai adalah jenis yang pertama. Jenis yang kedua adalah sasando dobel yang cirinya memiliki 56 / 48 dawai sehingga memiliki lebih banyak variasi suara. Ketiga, sasando gong yang suaranya hampir sama dengan gong, serta yang terakhir adalah Sasando biola dimana suaranya hampir sama dengan biola. Berdasarkan jenis-jenis Sasando di atas, tentu dalam memainkannya terdapat sedikit perbedaan. Oleh karena itu, penggunaan setiap jenis harus sesuai dengan keahlian dari tiap pemain serta kebutuhan pertunjukan. Sasando Masa Kini Sasando masa kini atau juga dikenal sebagai Sasando modern telah melewati bermacam inovasi, mulai dari sistemnya yang beralih pada elektronik hingga pada bentuk tubuh yang telah dimodifikasi. Instrumen musik Sasando saat ini tidak hanya terbuat dr bambu khusus, tetapi berkembang menjadi alat music elektronik pada tahun 1960-an yang dicetuskan oleh pemain sasando bernama Edu Pah. Seperti yang telah Munus jelaskan sebelumnya bahwasanya Sasando modern sudah bisa memainkan berbagai macam jenis lagu melebihi Sasando tradisional seperti lagu barat, lagu cina, jawa, dll. Serta, jenis instrumen musik ini pun sudah mendunia dan telah tampil di panggung-panggung besar kelas dunia. Seperti yang dilakukan musisi berbakat Sasando asal NTT bernama Jackob Bullan menggelar konser tunggal di Paris yang diselenggarakan oleh KBRI Indonesia di sana dan berjalan sukses. Kesimpulan Instrumen musik tradisional Sasando ini merupakan salah satu produk budaya lokal yang harus kita banggakan. Dengan kualitas lokal, alat musik satu ini memiliki rasa internasional yang jika dimainkan oleh ahlinya dapat menggiurkan si pendengar. Serta, alat musik ini tidak kalah kualitasnya dengan alat musik seperti gitar, biola, dll. Sekiranya patutlah kita berbangga dengan produk kekayaan budaya Indonesia yang satu ini. Baca juga Alat Musik Kolintang Perjuangan Cinta Tong Ting Tang

Iamenggabungkan pada elemen musik tradisional dan modern. Dalam karya musiknya, alat musik yang digunakan udah sering kami lihat, hanya saja perpaduan yang belum dulu tersedia sebelumnya. Misal kendang dipadukan dengan flute. Djaduk banyak sekali bereksperiman dengan group musiknya yang berbasis di Yogya, Sinten Remen. Al Suwardi

Jakarta - Sasando adalah alat musik tradisional yang berasal dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur NTT. Sasando merupakan alat musik berdawai yang dimainkannya dengan cara dipetik dengan menggunakan musik Sasando memiliki suara yang sangat khas dan dikenal hingga seluruh dunia. Berikut adalah penjelasan alat musik Sasando yang dikutip dari laman Kabupaten Rote NdaoSejarah SasandoMenurut cerita yang beredar, Sasando bermula dari kisah Sangguana yang terdampar di Pulau Ndana dan jatuh cinta dengan putri Raja. Mengetahui Sangguana jatuh cinta terhadap putrinya, sang raja memberikan syarat kepada Sangguana untuk membuat alat musik yang berbeda dari musik pun bermimpi, dalam mimpi tersebut ia memainkan alat musik yang berbentuk indah dan memiliki suara yang merdu. Kemudian Sangguana membuat Sasando dan diberikan kepada sang raja. Sang raja lalu mengijinkan Sangguana, menikahkaan putrinya dengan sendiri berasal dari bahasa Rote, yaitu Sasandu yang berarti bergetar atau berbunyi. Sasando sering dimainkan untuk mengiringi nyanyian syair,tarian tradisional dan menghibur keluarga yang SasandoSasando memiliki bentuk yang unik dan berbeda dengan alat musik berdawai lainnya. Pada bagian utama Sasando berbentuk tabung panjang yang terbuat dari bambu khusus. Bagian bawah dan atas bambu terdapat tempat untuk memasang dan mengatur kencangnya bagian tengah bambu biasanya diberi senda penyangga dimana dawai direntangkan. Senda sendiri berfungsi untuk mengatur tangga nada dan menghasilkan nada yang berbeda setiap petikan dawai. Sedangkan wadah berfungsi untuk resonansi yang berupa anyaman daun lontar yang sering disebut Memainkan SasandoSasando dimainkan dengan cara dipetik namun biasanya dimainkan menggunakan kedua tangan dengan arah yang berlawanan. Tangan kanan berperan untuk memainkan accord, sedangkan tangan kiri sebagai melodi atau Sasando tidaklah mudah karena membutuhkan perasaan dan teknik sehingga menghasilkan nada yang pas dan merdu. Keterampilan jari sangat diperlukan untuk memainkan SasandoSasando memiliki dua tipe yang berbeda yaitu tradisional dan elektrik. Sasando tradisional merupakan bentuk Sasando tradisional merupakan bentuk Sasando aslinya dan dimainkan tanpa alat elektronik seperti amplifier atau Sasando elektrik merupakan jenis Sasando yang dapat dimainkan dengan alat elektronik. Sasando elektrik biasa dimainkan dalam panggung besar atau pertunjukan suaranya, Sasando dibagi menjadi beberapa jenis seperti Sasando engkel, Sasando dobel, Sasando gong, dan Sasando biola. Sasando engkel memiliki 28 dawa. Sasando dobel memiliki 56 atau 84 dawai, sehingga memiliki banyak jenis Sasando gong merupakan jenis Sasando yang memiliki suara hampir menyerupai suara gong. Selain itu, Sasando biola adalah Sasando yang memiliki suara hampir sama dengan suara biola. Simak Video "Google Sediakan 11 Ribu Beasiswa Pelatihan untuk Bangun Talenta Digital" [GambasVideo 20detik] atj/nwy
Alatmusik Tifa di daerah Maluku berbentuk tabung biasa dan tidak memiliki pegangan. Gambar alat musik tifa : segokucing@blogspot.com. Sedangkan Tifa di daerah Papua biasanya pada bagian tengah lebih melengkung dan memiliki pegangan pada bagian tengah. Alat musik Tifa juga dibagi menjadi beberapa jenis.
Alat musik tradisional sasando berasal dari daerah Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Alat musik ini terdiri dari sejumlah kecil bambu yang diletakkan di atas sebuah kerangka, dan dimainkan dengan cara dipetik. Sasando memiliki suara yang sangat unik dan indah, sehingga banyak digunakan dalam berbagai pertunjukan musik dan upacara adat di daerah tersebut. Sejarah Sasando Menurut sejarah, sasando pertama kali ditemukan oleh seorang pemuda bernama Raja Bilah pada abad ke-17. Saat itu, Raja Bilah sedang berjalan-jalan di tengah hutan dan mendengar suara yang sangat indah dari sekitar bambu-bambu yang tumbuh di sana. Dia kemudian mencoba memetik bambu-bambu tersebut dan menyusunnya sedemikian rupa sehingga menghasilkan suara yang sangat harmonis. Sejak saat itu, sasando menjadi semakin populer dan menjadi bagian dari kebudayaan Nusa Tenggara Timur. Bentuk dan Fungsi Sasando Sasando memiliki bentuk yang unik dan menarik. Alat musik ini terdiri dari sejumlah kecil bambu yang diletakkan di atas sebuah kerangka yang berbentuk bundar atau bulat. Sasando juga dilengkapi dengan sejumlah senar yang terbuat dari serat kelapa atau rambut kuda. Senar-senar ini diatur sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan berbagai macam nada dan harmoni yang indah. Sasando memiliki berbagai macam fungsi dalam kebudayaan Nusa Tenggara Timur. Alat musik ini sering digunakan dalam berbagai pertunjukan musik dan tarian tradisional. Sasando juga sering dimainkan dalam upacara adat seperti pernikahan, pemakaman, dan acara keagamaan. Selain itu, sasando juga merupakan salah satu simbol dari kebudayaan daerah tersebut dan menjadi daya tarik wisata yang sangat populer di Nusa Tenggara Timur. Cara Bermain Sasando Untuk memainkan sasando, seseorang perlu duduk di depan alat musik tersebut dan memegangnya dengan kedua tangan. Salah satu tangan digunakan untuk memegang kerangka sasando, sedangkan tangan yang lain digunakan untuk memetik senar-senar alat musik tersebut. Pemain sasando kemudian dapat menyesuaikan jari-jarinya dengan senar-senar tersebut sehingga menghasilkan berbagai macam nada dan harmoni yang indah. Perkembangan Sasando Selama bertahun-tahun, sasando mengalami banyak perubahan dan perkembangan. Saat ini, banyak seniman dan pengrajin lokal yang terus berusaha memperbaiki dan mengembangkan alat musik ini agar semakin baik dan berkualitas. Sasando juga semakin populer di luar Nusa Tenggara Timur, dan sering dimainkan dalam berbagai pertunjukan musik dan festival seni di seluruh Indonesia. Kesimpulan Sasando adalah salah satu alat musik tradisional Indonesia yang sangat unik dan indah. Alat musik ini berasal dari daerah Nusa Tenggara Timur dan memiliki berbagai macam fungsi dalam kebudayaan daerah tersebut. Sasando juga semakin populer di seluruh Indonesia dan menjadi salah satu daya tarik wisata yang sangat menarik. Dengan terus dikembangkan dan diperbaiki oleh para seniman dan pengrajin lokal, sasando akan terus menjadi simbol dari kebudayaan Nusa Tenggara Timur dan Indonesia secara keseluruhan. 2022-04-17
Setiapdaerah tentu memiliki alat musik khas untuk dimainkan, termasuk dari pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Daerah ini memiliki alat musik bernama Sasando atau Sasandu. Sasando sendiri dalam Rote berarti 'bergetar atau berbunyi'. Alat musik yang mirip dengan gitar ini diketahui mulai berkembang di abad ke-7.
Sebagaialat musik tradisional, sampek tidak hanya berfungsi sebagai sarana hiburan tapi juga memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakatnya. Alat musik ini jelas berperan dalam pelaksanaan upacara-upacara adat. 5. Sasando Sasando adalah alat musik yang berasal dari NTT. Sasando adalah sebuah alat instrumen petik musik.
SejarahTalempong. Alat musik Talempong berasal dari daerah Minangkabau provinsi Sumatera Barat. Talempong diperkirakan telah ada sejak ratusan tahun yang lalu di Minangkabau dan telah tercatat sejak abad ke-14. Namun, cerita pastinya mengenai awal mula diciptakannya tidak diketahui sedangkan cerita rakyat yang beredar mengenai asal usul alat
7LlixBA.
  • l7a9s9aorj.pages.dev/579
  • l7a9s9aorj.pages.dev/444
  • l7a9s9aorj.pages.dev/233
  • l7a9s9aorj.pages.dev/563
  • l7a9s9aorj.pages.dev/478
  • l7a9s9aorj.pages.dev/279
  • l7a9s9aorj.pages.dev/78
  • l7a9s9aorj.pages.dev/489
  • makalah tentang alat musik tradisional sasando